Pemberian Nama Juga Diatur dalam Pelajaran Tauhid
#IndonesiaBertauhid
-Gini Bro, selain ada dalam pelajaran fikh mengenai pemberian nama: ada yang sunnah misalnya Abdullah dan Abdurrahman, ada yang makruh misalnya nama orang fasik dan dzalim, dan lain-lain
-Nah, dalam pelajaran TAUHID juga ada pelajaran tentang pemberian nama, ini penting benget, TAUHID gitu lho, utama, prioritas dan perintah terbesar dalam agama
-Jadi ada nama-nama yang tidak boleh dipakai manusia karena bisa melanggar Tauhid, Karena ada hak-hak khusus Allah dalam yang tidak boleh dilanggar oleh hamba
-Ini dia nama-nama yang tidak boleh dipakai:
1. Menyandarkan “kehambaan” dengan selain Nama Allah
Misalnya:
-Abdul Ka’bah (artinya: Hambanya Ka’bah)
-Abdun Nabi atau Abdur Rasul (artinya: Hambanya Nabi)
Meskipun keliatannya “Islami” lho
Apalagi nama Abdul Husain, Abdul Harits, Abdul ‘Ali, jelas ini gak boleh
Begitu juga dengan nama “amatun Nabi” (Amatun: hamba perempuan
2. Nama-Nama khusus untuk Allah saja
Yaitu Al Kholiq (Sang Pencipta), Ar Rahman (Maha Penyayang), Al Ahad (Maha Esa), AshShomad (Bersandarnya seluruh makhluk pada-Nya), Ar Roziq (Maha Pemberi Rizki)
Ada yang berpendapat juga bahwa meskipun tidak pakai “alif lam” misalnya: “Rahman” saja
3. Nama-nama berhala disembah selain Allah
Tentu tidak boleh misalnya: Laata, Manat , ‘Uzza, Isaf, Nailah, Hubal
4. Nama-nama/gelar pensucian diri yang berlebihan
Misalnya: Malikul amlak (Raja Diraja, Rajanya para Raja)
dalam hadits,
ﺇِﻥَّ ﺃَﺧْﻨَﻊَ ﺍﺳْﻢٍ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺭَﺟُﻞٌ ﺗَﺴَﻤَّﻰ ﻣَﻠِﻚَ ﺍﻷَﻣْﻼَﻙِ
“ Sesungguhnya nama yang paling jelek di sisi Allah Ta’ala ialah nama “Malikul Amlak” (Raja Diraja) ”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Semisal dengan ini: Sulthan As Salaathin
(Sultan dari segala sultan), Hakimul Haakim
(Hakim dari para hakim), Qadhi Al Qudhat
(Qadhi dari para Qadhi)
Misalnya lagi: Penguasa Pantai Selatan (padahal itu adalah keyakinan yang salah dan hanya Allah yang menguasainya)
5. Nama-Nama Setan
Misalnya: Khinzab, A’war, Walhan, Ajda’ dll
-Masih ada lagi nama-nama yang sebaiknya dihindari bro, yang hukumnya makruh misalnya:
nama-nama orang sombong (fir’aun)
nama yang disandarkan pada lafadz “Ad-din” /agama
misalnya “muhyiddin” (menghidupkan agama)
maka nama ini semacam pensucian diri
-Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa merubah nama-nama yang tidak sesuai syariat menjadi nama yang baik
Dari ‘Aisyah, ia berkata,
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﻳُﻐَﻴِّﺮُ ﺍﻻِﺳْﻢَ ﺍﻟْﻘَﺒِﻴﺢَ .
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengganti (merubah) nama yang jelek. ” (HR. Tirmidzi, shahih)
-So, ungkapan “Apalah arti sebuah nama”
Ini jelas gak tepat bro,
Nama itu penting, dibahasa dalam pelajaran TAUHID lho, bahkan seseorang di akhirat akan dipanggil sesuai nama panggilan di dunia meskipun nama lahirnya beda
jadi, panggilah saudaranya dengan nama yang baik ya
@Gemawang, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
Artikel asli: https://muslimafiyah.com/pemberian-nama-juga-diatur-dalam-pelajaran-tauhid.html